1h lalu
Why zkML? Because @OpenAI just launched ChatGPT Atlas, an AI browser that reads and acts for you across the web. But recent research shows agentic browsers can be manipulated by invisible instructions embedded in pages — a new class of attack that hijacks model intent.
2/ Researchers demonstrated that hidden markup, unseen text, or crafted images can steer an agent’s reasoning without any malware. The danger: an agent could be coaxed into leaking secrets, accessing files, or performing actions the user never authorized.
3/ That’s where zkML matters: - zk proofs can attest that an agent followed the declared decision path. - Each action can carry a verifiable receipt proving it matched user intent. - Sensitive inputs and model internals remain uncompromised while the proof is verifiable.
4/ Picture a safer browsing experience where: ✅Each automated recommendation or task includes a cryptographic attest of how it was derived. ✅Platforms can detect injected prompts before an agent acts. ✅Administrators can audit agent behavior without exposing user data. zkML makes agentic browsing auditable by design.
5/ AI agents introduce new attack surfaces, but we can meet that by making reasoning itself provable. That’s what @PolyhedraZK is building: zkML for a web that runs on proof, not perception.
3,34 rb
19
Konten pada halaman ini disediakan oleh pihak ketiga. Kecuali dinyatakan lain, OKX bukanlah penulis artikel yang dikutip dan tidak mengklaim hak cipta atas materi tersebut. Konten ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak mewakili pandangan OKX. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai dukungan dalam bentuk apa pun dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi atau ajakan untuk membeli atau menjual aset digital. Sejauh AI generatif digunakan untuk menyediakan ringkasan atau informasi lainnya, konten yang dihasilkan AI mungkin tidak akurat atau tidak konsisten. Silakan baca artikel yang terkait untuk informasi lebih lanjut. OKX tidak bertanggung jawab atas konten yang dihosting di situs pihak ketiga. Kepemilikan aset digital, termasuk stablecoin dan NFT, melibatkan risiko tinggi dan dapat berfluktuasi secara signifikan. Anda perlu mempertimbangkan dengan hati-hati apakah trading atau menyimpan aset digital sesuai untuk Anda dengan mempertimbangkan kondisi keuangan Anda.